Kamis, 28 Maret 2013

surat kecil untuk bunda


minggu kelabu
langit hitam legam
di ikuti tetesan air hujan
di temani dengan tarian kesepian
yang menggundahkan fikiran
memecahkan kesunyian

rindu ini sungguh tak tertahankan
menyeruak hingga relung hati paling dalam
rindu ini ku haturkan pada
Bunda terkasihku..
Bunda tercintaku..
maaf...
mungkin kali ini aku tak pulang
tak bisa hadir di pelukanmu bunda sayang
ku lihat awan itu bergerak menghampiriku
arahnya seakan mengajaku pulang
tapii...
aku hanya bisa tersenyum dan terdiam
menghaturkan salam
UNTUKMU BUNDA TERSAYANG...
sembah sujud anakmu
di negeri seberang

     by : Domba kecilmu

   Rief'atul mahmudah

Senin, 25 Maret 2013

Untuk mu Miracle (Abii)

Rngkasbitung, 25 Maret 2011

karena dia kiita bangkit
karena dia kita berdiri
karena dia langkah kita teriringi
dia sang penyanggah kegundahan dikala gelisah
ribuan kepala dia ayomi
ratusan serbitan hati, dia tutupi luka nya
engkau yang selalu menyirami kami dengan percikan nasihatmu

ketika hati terpuruk dalam kedilemaan
engkau selalu setia mendaratkan sebuah senyuman
disaat kami tersungkur... terlupa...
dalam jurang ketinggian
tak pernah lelah kau ingat kan
mulut kami bisu kaku
tubuh kami terpaku dalam lesu
gelap seluruh yang kami pandang
sejak kami yang seolah disibukkan oleh bahtera kehidupan kami

kau tetes kan embun di saat saat lelah kami
engkau adalah kotak
yang tak pernah penuh terisi keluh kesah kami
Terimakasih Abii...
kau yang telah menampung semua beban hati kami...
kami, menyayangimu...

               
                                                                   by : Viiyans Ville


                    

Pengembala Debu

Menyusuri sudut riuh kota
Bergelantung bara api
Perut berdemo terdengar menderu
Disana kau menyanyi harapan menjemput lembaran kertas berharga
Nak, murni sekali keringatmu
Pukulan polusi mewah menjerat sisi tubuhmu
Berbal
ut kemurnian walau melepas cangkang
Duniamu berlian, nak !
Lihat sang fajar tersenyum bersama matahari meliuk-liuk
Tanda
Maha Sakti mengibarkan secercak harap
Teman setiamu 3 butir kaleng
Mainkan musiknya nak!
Berlomba kala sang surya tidak termakan kege
Lapan
Langkah putih menuju cakrawala gapai harapan batang pilu
Tiap helaian nafas kau rajut asamu
Syahdu nan merdu kicauan suaramu
Mungkinkah tangan-tangan mewah menolongmu ?
Tidak
Bendera kemenangan tanda semangat hidupmu
Sepotong ranting mengulurkan
Tempat begerumul nafas kekayaan
Teruslah bernyanyi nak !
Tunggu keajaiban kan menjemputmu
                     
                                                             by  : Wenny alicia nurdhiny
                                

Senin, 11 Maret 2013

Oh tuhan ku''

Aku adalah seorang manusia biasa
Yang selalu mengharap kan ke ridhoan dari mu,
Wahai Tuhan ku ajarkan lah kepada ku tentang arti kesabaran, arti ke ikhlasan, dan next
Arti kemandirian,
Aku ingin selalu ada dalam lindungan mu ya Allah,
Hati ku hampa, hati ku resah, hati ku gundah, ketika aku merasa jauh dari mu,
Ya Tuhan ku, jangan pernah Kau jauh dari lubuk hati ku,
Bimbinglah aku selalu di jalan Mu, hati ku merasa tenang, hati ku merasa bahagia jika aku berada di sisi Mu, Wahai Tuhan ku, YME...

           By : Herlina Leons


Minggu, 10 Maret 2013

Cinta,..

Cinta,..
Apakah engkau benar nyata
Atau cuma halusinasi semata
Jika benar engkau nyata Biarkan aku merasa..
Jika cuma halusinasi Ku harap semua hanya mimpi
                    By :  Nurul Bahiyah
 

Tidur panjang tanpa mimpi

Meskipun telah lama dirimu pergi ,
dan kini tlah menjalin cinta dgan yank lain,
wajah serta segala yg ada dalam hdupmu
 slalu teringat jelas sampai masa ini, ,
 ,aku bingung dan slalu bertanya-tanya 
aku harus bagaimana. . ?
Hingga ku temukan jawaban dari smua penghuni dunia
 hanya tidur panjang tanpa mimpikulah yang mampu melupakan mu sayang.

            by :  Ojha Murvinist
        

"MENANTI"

Dear: My Love
Di manapun engkau berpijak
From: Seorang pencintamu tanpa seorangpun tahu.

Aku tak tahu harus mulai darimana,
Yang ku tau, sejak aku bersamamu,
Duniaku kini tak seindah yang dulu.

Duniaku yang kini
kau ikut lukis bersamaku disini,
Serasa semakin indah.

Tak ada kata yang dapat ku ucap,
Bahkan aku tak tau apa inginnya hatiku,
Yang Ku tau, ku hanya ingin bersamamu.

Rasa ini semakin menjadi,
Tapi kau telah ada yang miliki,
Aku hanya terpaku, diam menanti.

Entah apa yang akan terjadi,
Bagaimanapun nanti,
Aku akan tetap disini,
Menanti.

   

Cilegon, 29 Januari 2013 11;25 PM

Cilegon, 29 Januari 2013 
11;25 PM

Kadang saat mata ini melihat lebih dalam ke matamu,
Aku terlebih rindu keramahanmu,
Aku rindu cahaya binar indah dititik matamu,
Senyum yang aku suka darimu…
Memang lembut itu tidak berubah…
Suara itupun tidak berubah…
Dan rasa yang aku harap bertambah dan tetap.
Andaisaja aku bisa diam,
Andaisaja tidak ada waktu itu,
Mungkin senyumku saat ini,
Adalah kebahagiaan yang utuh…
Bukan senyum dalam bayangan antara kecewa n air mata.

                        by :Viiyans Ville


Domba kecilku

Riefa..
Dengan Domba kecilnya.

Domba kecilku
sembilan bulan yang lalu
kau masih disini
di tempat suci
di bagian tubuh ini

Tumbuuh
Tumbuhlah domba kecilku
Dengan segumpal darah yang Tuhan titipkan padamu

bawalah angan bunda
pikullah segala harapan yg selalu bunda lantunkan pada-Nya

Bukan sebongkah berlian yg Bunda harapkan
bukan seonggok perunggu yang Bunda inginkan
bukan juga berlembar lembar uang yg Bunda impikan dari mu

Terbanglah bersama asamu
gapailah angan dan harapmu

untukmu anakku
Domba kecilku.
                                       by :Rif'atul mahmudah

Senin, 04 Maret 2013

Februari

Februari,
Kenapa seperti ini??
Aku yang selalu mengharapkan warna…
Megusahakan membentuk indah pelangi…
Yang aku tau kamu tak menyadarinya…

Ini,
Adalah ferbruari kita…
Tapi kenapa bisu yang tercipta??
Sunyi antara hatiku dan hatimu…
Membentuk embun embun kecil yang menetes


                                                                 by :  Viiyans Ville
                                                 

Bunga ditengah Kegersangan



Indah dedaunan hijau Penyegar jiwa
Nada indah adalah nyanyian angin
ku rasa dan ku dengar
dan akan terus  kurasakan dihati ku
saat bersamamu diatas tanah nan gersang ini
puji syukur selalu terucap Untukmu
menatap mu…
mencium harum mu…
suatu anugerah Tuhan
yang masih bisa kurasakan
meski kini di ambang punah
warna warni bagai pelangi
dihamparan luas….
akan selalu aku rindu
akan selalu aku nikmati
kuncup-kuncup baru disana
akan menggantikan
mekar yang penuh warna
ini kehidupan terlewati dan terganti

                                                              by :Yulia Rahmadani
                                                     

Minggu, 03 Maret 2013

Himne

Himne atau gita puja adalah sejenis nyanyian pujaan, biasanya pujaan ditujukan untuk Tuhan atau Dewa. Kata "himne" sendiri diserap dari bahasa Yunani ὕμνος hymnos "gita puja", yang berasal dari akar kata Proto-Indo-Eropa *sh2em- "menyanyi" dan berkerabat dengan kata Hitit išḫamai "ia menyanyi" dan Sanskerta sāman "nyanyian".[1]
Dalam kekristenan, lagu-lagu pujian banyak yang menggunakan himne. Dalam konteks kekristenan, himne merupakan gabungan dari unsur musik (pujian/nyanyian), sastra (puisi), dan teologi (pengajaran Alkitab). Biasanya puji-pujian pada saat hari Minggu dilangsungkan dengan menyanyikan lagu dari buku-buku Himne di gereja-gereja Protestan non-karismatik. Lagu-lagu himne dalam bahasa Indonesia ada yang diterjemahkan dari bahasa lain ada pula yang dikarang oleh pengarang lagu Indonesia sendiri. Istilah lain yang dipakai untuk Himne adalah "Nyanyian Rohani" atau "Nyanyian Jemaat". Buku-buku himne yang dipakai di gereja-gereja Indonesia antara lain:
Hymnology adalah ilmu yang mempelajari sejarah, sastra, musik, teologia, dan latar belakang penulisan lagu dan pencipta lagu himne

Contoh Talibun

Tengah malam sudah terlampau
Dinihari belum lagi nampak
Budak-budak dua kali jaga
Orang muda pulang bertandang
Orang tua berkalih tidur
Embun jantan rintik-rintik
Berbunyi kuang jauh ke tengah
Sering lanting riang di rimba Melenguh lembu di padang
Sambut menguak kerbau di kandang
Berkokok mendung, Merak mengigal
Fajar sidik menyinsing naik
Kicak-kicau bunyi Murai
Taktibau melambung tinggi
Berkuku balam dihujung bendul
Terdengar puyuh panjang bunyi
Puntung sejengkal tinggal sejari
Itulah alamat hari nak siang
(Hikayat Malim Deman)

Kata

Kata "kata" dalam bahasa Melayu dan Indonesia diambil dari bahasa Sanskerta kathā. Dalam bahasa Sanskerta, kathā sebenarnya bermakna "konversasi", "bahasa", "cerita" atau "dongeng"[2]. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia terjadi penyempitan arti semantis menjadi "kata".

Masalah Pendefinisian

Istilah "kata" sungguh sulit untuk didefinisikan. Di dalam artikel ini dicoba untuk menjelaskan konsep ini dengan menyajikan tiga definisi yang berbeda: definisi menurut KBBI, tata bahasa baku bahasa Indonesia dan definisi yang umum diberikan di Dunia Barat.

Definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:
  1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
  2. konversasi, bahasa
  3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
  4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)
Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sanskerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.

Jenis kata

Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal (prefiks atau awalan), tengah (infiks atau sisipan), maupun akhir (sufiks atau akhiran) kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
  1. Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya buku, kuda.
  2. Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, misalnya baca, lari.
    • Verba transitif (membunuh),
    • Verba kerja intransitif (meninggal),
    • Pelengkap (berumah)
  3. Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan kata benda, misalnya keras, cepat.
  4. Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata benda, misalnya sekarang, agak.
  5. Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
    • Orang pertama (kami),
    • Orang kedua (engkau),
    • Orang ketiga (mereka),
    • Kata ganti kepunyaan (-nya),
    • Kata ganti penunjuk (ini, itu)
  6. Numeralia (kata bilangan); kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, misalnya satu, kedua.
    • Angka kardinal (duabelas),
    • Angka ordinal (keduabelas) vf
  7. Kata tugas adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
    • preposisi (kata depan) (contoh: dari),
    • konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat (karena),
    • artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
    • interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
    • partikel.

Penentuan batas kata

Dalam ilmu linguistik barat ada minimal lima cara dalam menentukan batas-batas kata:
Pada jeda
Seorang pembicara disuruh untuk mengulang kalimat yang diberikan secara pelan, diperbolehkan untuk beristirahat dan mengambil jeda. Sang pembicara maka akan cenderung memasukkan jeda pada batas-batas kata. Namun metoda ini tidaklah sempurna: sang pembicara bisa dengan mudah memilah-milah kata-kata yang terdiri dari banyak suku kata.
Keutuhan
Seorang pengguna disuruh untuk mengucapkan sebuah kalimat secara keras dan lalu disuruh untuk mengucapkannya lagi dan ditambah beberapa kata.
Bentuk bebas minimal
Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Leonard Bloomfield. Kata-kata adalah leksem, jadi satuan terkecil yang bisa berdiri sendiri.
Batas fonetis
Beberapa bahasa mempunyai aturan pelafazan khusus yang membuatnya mudah ditinjau di mana batas kata sejatinya. Misalnya, di bahasa yang secara teratur menjatuhkan tekanan pada suku-kata terakhir, maka batas kata mungkin jatuh setelah masing-masing suku-kata yang diberi tekanan. Contoh lain bisa didengarkan pada bahasa yang mempunyai harmoni vokal (seperti bahasa Turki): vokal dalam sebagian kata memiliki "kualitas" sama, oleh sebab itu batas kata mungkin terjadi setiap kali kualitas huruf hidup berganti. Tetapi, tidak semua bahasa mempunyai peraturan fonetis seperti itu yang mudah, kalaupun iya, pada bahasa ini ada pula perkecualiannya.
Satuan semantis
Seperti pada banyak bentuk bebas yang minimal yang disebut di atas ini, metode ini memilah-milah kalimat ke dalam kesatuan-kesatuan semantiknya yang paling kecil. Tetapi, bahasa sering memuat kata yang mempunyai nilai semantik kecil (dan sering memainkan peran yang lebih gramatikal), atau kesatuan-kesatuan semantik yang adalah kata majemuk.
Dalam prakteknya, ahli bahasa mempergunakan campuran semua metode ini untuk menentukan batas kata dalam kalimat. Namun penggunaan metode ini, definisi persis kata sering masih sangat sukar ditangkap.

Catatan kaki

  1. ^ Istilah yang dipergunakan di Malaysia.
  2. ^ Lema kathā di kamus bahasa Sanskerta-Inggris oleh Monier-Williams (1899)

Rujukan

  1. H. Alwi (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
  2. Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI) (edisi ke-Jilid 8). Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 25 Februari 1990. hlm. hlm. 217-218.
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 25 Februari 1997.
  4. Monier-Williams, Monier (1899). Sanskrit-English Dictionary.

Prosa

Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.

Bahasa

Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik. Semua perkiraan dari jumlah akurat dari bahasa-bahasa di dunia bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan bahasa dan dialek. Namun, perkiraan beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan auditori, visual, atau taktil stimuli, sebagai contoh, dalam tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu. Bahasa oral dan Bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem, dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk membentuk frasa dan penyebutan.
Bahasa manusia unik karena memiliki properti-properti produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan karena ia secara keseluruhan bergantung pada konvensi sosial dan pembelajaran. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui. Bahasa diperkirakan berasal sejak hominin mulai secara bertahap merubah sistem komunikasi primata mereka, memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu teori pikiran dan intensionalitas berbagi.
Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa melihat struktur bahasa telah berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif tertentu. Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia, tapi terutama di area Broca dan area Wernicke. Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan hiburan.
Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa. Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa, yang mengikutkan bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese, dan banyak lainnya; bahasa Semitik, yang melingkupi Arab, Amhar, dan Hebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi Swahili, Zulu, Shona, dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika. Konsensus umum adalah antara 50 dan 90% bahasa yang digunakan sekarang kemungkinan akan punah pada tahun 2100

Seni

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta). Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu :
  1. Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni sastra,puisi dan pantun
  2. Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art)) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya.
  3. Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang,film

Puisi Kontemporer

Kata kontemporer secara umum bermakna masa kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman. Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi iti sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-kata yang kurang memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makin kasar, ejekan, dan lain-lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambing intuisi, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak begitu penting lagi.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat ini, yaitu sebagai berikut:
Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3 yaitu
  • Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi kontemporer. Ciri-ciri mantra adalah:
  1. Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk dipahami melainkan sesuatu yang disajikan untuk menimbulkan akibat tertentu
  2. Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia dengan dunia misteri
  3. Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada perintah.
Contoh:
Shang Hai
ping di atas pong
pong di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong tak ya ping
ya tak ping ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
(Sutardji Calzoum Bachri dalam O Amuk Kapak, 1981)
  • Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-main. Ciri-ciri puisi mbeling adalah:
  1. Mengutamakan unsur kelakar; pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain yang disembunyikan (tersirat).
Contoh:
Sajak Sikat Gigi
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum tidur
Di dalam tidur ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa kembali
Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardi Nugraha dalam Sajak Sikat Gigi, 1974)
  1. Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap sistem perekonomian dan pemerintahan.
  2. Menyampaikan ejekan kepada para penyair yang bersikap sungguh-sungguh terhadap puisi. Dalam hal ini, Taufik Ismail menyebut puisi mbeling dengan puisi yang mengkritik puisi.
  • Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai media. Di dalam puisi konkret pada umumnya terdapat lambang-lambang yang diwujudkan dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai ungkapan ekspresi penyairnya.
Contoh:
Doktorandus Tikus I
selusin toga
me
nga
nga
seratus tikus berkampus
diatasnya
dosen dijerat
profesor diracun
kucing
kawin
dan bunting
dengan predikat
sangat memuaskan
(F.Rahardi dalam Soempah WTS, 1983)
Penyusunan puisi kontemporer sebagai puisi inkonvensional ternyata juga perlu memerhatikan beberapa unsur sebagai berikut:
  • Unsur bunyi; meliputi penempatan persamaan bunyi (rima) pada tempat-tempat tertentu untuk menghidupkan kesan dipadu dengan repetisi atau pengulangan-pengulangannya.
  • Tipografi; meliputi penyusunan baris-baris puisi berisi kata atau suku kata yang disusun sesuai dengan gambar (pola) tertentu.
  • Enjambemen; meliputi pemenggalan atau perpindahan baris puisi untuk menuju baris berikutnya.
  • Kelakar (parodi); meliputi penambahan unsur hiburan ringan sebagai pelengkap penyajian puisi yang pekat dan penuh perenungan (kontemplatif)

Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi terdiri dari
  • Tema/makna (sense); media puisi adalah bahasa. Tataran bahasa adalah hubungan tanda dengan makna, maka puisi harus bermakna, baik makna tiap kata, baris, bait, maupun makna keseluruhan.
  • Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Pengungkapan tema dan rasa erat kaitannya dengan latar belakang sosial dan psikologi penyair, misalnya latar belakang pendidikan, agama, jenis kelamin, kelas sosial, kedudukan dalam masyarakat, usia, pengalaman sosiologis dan psikologis, dan pengetahuan. Kedalaman pengungkapan tema dan ketepatan dalam menyikapi suatu masalah tidak bergantung pada kemampuan penyairmemilih kata-kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar belakang sosiologis dan psikologisnya.
  • Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
  • Amanat/tujuan/maksud (itention); yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca

Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi terdiri dari:
  • Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan pemaknaan terhadap puisi.
  • Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.
  • Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa yang dialami penyair.
  • Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata ini berhubungan dengan kiasan atau lambang. Misalnya kata kongkret “salju: melambangkan kebekuan cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret “rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat hidup, bumi, kehidupan, dll.
  • Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut juga majas. Adapaun macam-amcam majas antara lain metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke, eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis, alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem pro parte, hingga paradoks.
  • Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
  1. Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek magis pada puisi Sutadji C.B.),
  2. Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi bunyi [kata], dan sebagainya
  3. Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan puisi

Hal-hal Membaca Puisi

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca puisi sebagai berikut:
  • Ketepatan ekspresi/mimik
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
  • Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
  • Kejelasan artikulasi
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
  • Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
  • Irama puisi artinya panjang pendek, keras lembut, tinggi rendahnya suara.
  • Intonasi atau lagu suara
Dalam sebuah puisi, ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
  1. Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
  2. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjud, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
  3. Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.