Sabtu, 23 November 2013

AYAH, AKU PENGAGUMMU

  • Masih terkenang 
    ada mata 
    yang berkaca-kaca melepas langkahku. 
    Mata nanar, tajam, 
    yang biasanya nampak di netraku 
    pagi itu, 10/10/2012, 
    segumul air bening menghias sklera, mencembung.
    Seingatku,
    baru sekali itu kulihat hingga dewasaku.
    Menatapku haru,
    berpesan tersirat, "hati-hati, nak!"
    Garang wajahmu,
    keras nada ucapmu,
    sering membuat takut teman-temanku.
    Tapi sungguh, lembut hatimu, Ayah...
    Mulia lakumu,
    bijak keputusanmu, wibawa dan tegas derap langkahmu.
    Masih ingat betul, kala daku kecil,
    engkau mengobati luka di kaki ku dengan sabar.
    Pun ingat betul, kala masih kecil,
    lari ketakutan,
    kau kejar hanya untuk meminum obat yang tidak ku suka.
    Kala daku kecil pula,
    kau marah dan garang ketika ragaku malas berangkat TPA.
    Terimakasih Ayah....
    Perjuangan,
    bedil, baju dorengmu pernah ada di Tanah Flores beberapa tahun lalu
    Kini tanpa sengaja telah ku lanjutkan,
    Tangan kananku memapah buku,
    tangan kiri mengepal
    Hati berniat dan semangat
    Rona wajahku senyum berseri
    Dua kaki menderapkan langkah Menuju mereka,
    anak-anak bangsa Bersatu, maju bersama,
    Indonesia.
    Doakan daku, Ayah.. Restumu... Ibu, Ayah, kuharap selalu...

    By ; Dhinar Dewii
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar