- Masih terkenangada matayang berkaca-kaca melepas langkahku.Mata nanar, tajam,yang biasanya nampak di netrakupagi itu, 10/10/2012,segumul air bening menghias sklera, mencembung.Seingatku,
baru sekali itu kulihat hingga dewasaku.
Menatapku haru,
berpesan tersirat, "hati-hati, nak!"
Garang wajahmu,
keras nada ucapmu,
sering membuat takut teman-temanku.
Tapi sungguh, lembut hatimu, Ayah...
Mulia lakumu,
bijak keputusanmu, wibawa dan tegas derap langkahmu.
Masih ingat betul, kala daku kecil,
engkau mengobati luka di kaki ku dengan sabar.
Pun ingat betul, kala masih kecil,
lari ketakutan,
kau kejar hanya untuk meminum obat yang tidak ku suka.
Kala daku kecil pula,
kau marah dan garang ketika ragaku malas berangkat TPA.
Terimakasih Ayah....
Perjuangan,
bedil, baju dorengmu pernah ada di Tanah Flores beberapa tahun lalu
Kini tanpa sengaja telah ku lanjutkan,
Tangan kananku memapah buku,
tangan kiri mengepal
Hati berniat dan semangat
Rona wajahku senyum berseri
Dua kaki menderapkan langkah Menuju mereka,
anak-anak bangsa Bersatu, maju bersama,
Indonesia.
Doakan daku, Ayah.. Restumu... Ibu, Ayah, kuharap selalu...
By ; Dhinar Dewii
Sabtu, 23 November 2013
AYAH, AKU PENGAGUMMU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar